Reading skill – inilah uji
nyali sebenarnya .. Reading skill merupakan salah satu skill disamping writing
skill yang benar-benar membutuhkan pengorbanan anda, terutama dalam pikiran,
waktu dan tenaga.
Untuk itulah membentuk
reading skill benar-benar memerlukan persiapan segalanya – serius lho.
Diantaranya adalah anda harus mengamati pada jam berapa setiap harinya anda
dalam keadaan kondisi pikiran yang fresh – yang nantinya anda curahkan untuk
menganalisa kata per kata, frasa per frasa, kalimat per kalimat demi
mendapatkan makna nya. Jangan sampai energi sisa yang anda gunakan untuk
membentuk reading skill
Language in
Action
Masih ingat kisah tukang
semir di Pantai Kuta?
Di pantai Kuta tukang semir
ini nyemplung dalam suatu wahana bahasa, dimana didalamnya ia mendapati
berbagai bentuk demonstrasi semua ragam kalimat yang digunakan dalam bahasa,
dari kalimat sederhana, gabungan, kompleks, kompleks-gabungan. Dari ragam
bahasa formal, informal baik baku maupun bahasa yang tidak baku, termasuk slang
dan jargon didalamnya. Si tukang semir bagaikan sebuah kapal yang
menyemplungkan diri ditengah-tengah gelombang laut yang tengah bergelora, carut
marut dengan hantaman ombak dari berbagai gaya, berbagai bentuk serta warna.
Dan seperti pepatah “Laut yang tenang tidak akan menghasilkan Nakhoda yang
baik”
Akhirnya sedikit demi
sedikit, waktu demi waktu – tukang semir tersebut mampu membaca dan memahami
sifat dari setiap gerakan ombak yang datang serta mampu mengendalikannya.
Begitulah dahsyatnya belajar bahasa melalui Listening
Reading pun tak kalah
dahsyatnya
Sebagaimana kisah si tukang
semir yang bagaikan kapal nyemplung ke samudera kalimat yang tengah bergelora,
begitupun reading. Dalam reading anda sama halnya sebuah kapal yang nyemplung
kedalam gelombang laut pasang yang tengah bergelora, hanya saja yang
membedakannya adalah dalam reading bentuk bahasa yang anda hadapi adalah bentuk
bahasa tulisan.
Dengan segenap kemampuan
pikir, anda harus mampu memahami bentuk, sifat dan gaya setiap kalimat yang
menghantam anda – mengendalikannya sehingga anda lama kelamaan terbiasa, bahkan
mengganggap gelombang samudera kalimat tersebut bagian dari diri anda. Ingat,
skill adalah sesuatu yang sudah melebur dalam darah anda, anda dapat
melakukannya secara otomatis tanpa berpikir (automatically without
thinking)
Orang yang belajar bahasa
melalui Listening atau Reading – tanpa disadari ia mendapatkan semuanya baik
dari vocabulary, grammar maupun pemahaman struktur kalimat. Mantap bukan?
The Power of
Reading
Tahukah Anda bahwa dengan
belajar melalui reading tanpa disadari :
1. Penguasaan kosakata anda
akan meningkat dengan pesat
2. Pemahaman
struktur kalimat akan terbentuk tanpa disadari 3. Pemahaman grammar terbentuk
dengan sendiri nya
Jika ke 3 (tiga) unsur
diatas sudah ada pada diri anda, maka membentuk kemampu an bicara (speaking
skill) semudah membalikkan telapak tangan saja.
Kemampuan bahasa Inggris
saya masih NOL – kalau begitu saya langsung belajar reading saja tanpa perlu
belajar Speaking lagi. Bukan begitu yang saya maksudkan, speaking skill tetap
saja merupakan skill dasar yang perlu anda bentuk, tapiii ... reading skill
adalah skill WAJIB yang harus juga anda lakukan. Apapun skill bahasa yang
tengah anda bentuk, pastikan anda tetap tidak meninggalkan pembentukan READING
SKILL ini.
6 (enam) tahap
Reading Skill
Okey kalau begitu saya akan
membentuk reading skill sekarang. Saya ambil kamus dan sebuah novel atau
majalah berbahasa Inggris – langsung terjemahkan, bukan?
No !! .. tahan dulu, nanti
malah anda patah ..
Okey, Mr. Teguh – anda
mengatakan bahwa belajar bahasa yang paling powerful adalah langsung nyemplung
ke wahana listening atau speaking? BENAR
!!
Tapi kalau saya amati, lebih
mudah belajar bahasa melalui Reading daripada Listening. Alasan nya kalau
listening orang mengucapkan kalimat begitu saja berlalu dan tidak bisa diamati
dan dipahami saat itu juga, sedangkan belajar melalui Reading kita bisa
mengamat- amati kalimat yang tengah kita hadapi. Berarti lebih mudah belajar
melalui Reading dong? BENAR !!
Okey .. disamping itu
belajar melalui wahana listening agak merepotkan karena tidak mudah mencari
suatu wahana listening dimana kita boleh menyatu didalamnya? BENAR !!
Kalau begitu bagaimana alau
saya ambil kesimpulan saja bahwa dari kedua wahana belajar paling dahsyat
tersebut yaitu wahana Listening atau Reading – yang paling MUDAH, MURAH dan
PRAKTIS adalah belajar melalui wahana Reading?
..Sangat Benar !!
Sebagaimana halnya
pembentukan speaking skill yang memiliki tahapan demi tahapan, begitupun dalam
pembentukan reading skill. Anda tidak cukup bermodal kamus lalu asal comot
sembarang bahan bacaan Dalam pembentukan reading skill yang sangat menantang
bukan saja ARTI kata per kata, tapi bagaimana mendapatkan makna utuh dari
setiap kalimat yang anda hadapi. Untuk contoh klasik coba anda lihat kalimat
berikut ini
If you step on my toes, I
won’t run the school
Ini adalah contoh kalimat
dimana tingkat kesulitannya bukan pada structure tetapi pada pemilihan arti
kata sesuai konteks. Arti kalimat tersebut adalah “jika kamu menyinggung
perasaan ku, aku tidak mau mengelola sekolah itu”. Contoh lain seperti
The bell having rung, the
students all got happy
Kalimat ini selain memiliki
struktur kalimat tingkat tinggi (absolute construction), juga tantangan dalam
menentukan arti kata „got‟. Itulah sebabnya anda jangan mengambil sembarang
bahan bacaan. Carilah bahan bacaan yang sudah disusun sedemikian rupa untuk kepentingan
pembentukan reading skill yang biasa disebut dengan Graded Readers, atau
Leveled Readers, dsb. bahan bacaan tersebut dalam bentuk novel fiksi ataupun
non-fiksi ukuran saku (pocket book) dan tipis2, dibelakang buku tersebut ada
tulisan tentang tingkat kesulitan bacaan tersebut
Para ahli TEFL membagi
kemampuan reading dalam 6 tingkatan, ada yang menyebutnya dengan : Grade 1,
Grade 2, Grade 3 ....s/d Grade 6, ada juga yang menyebutnya dengan Level 1,
Level 2, Level 3, ...Level 6. Yang lain menyebutnya dengan Pre
Elementary,Elementary, Pre Intermediate, Intermediate Pre Advanced,
Advanced
Ikuti kursus online Belajar Bahasa Inggris Tanpa Ribet
Mulai dari Grade 1
Betul, mulailah dengan bahan
bacaan berlabel grade 1 atau yang setara. Pilihlah judul novel fiksi atau non
fiksi yang menarik bagi anda, sehingga anda selalu termotivasi untuk mengetahui
isi bacaan tersebut dan menikmati nya
Setelah habis bacaan yang
pertama dari grade 1, ambilah judul lainnya yang masih dalam grade yang sama –
jangan langsung melangkah ke grade 2 kecuali jika anda sudah tidak merasakan
lagi kesulitan yang sangat. Begitulah secara rutin setiap hari anda menikmati
bacaan-demi bacaan, naiklah secara bertahap kepada bacaan tingkat berikutnya
sampai pada bacaan Grade 6.
Setelah anda merasakan
mudahnya memahami bacaan Grade 6 – barulah saatnya ibarat pendekar turun
gunung. Mulailah mengambil majalah, surat kabari, textbook atau literatur
apapun. Ber adaptasi lah sebentar, tidak lebih dari 3 (tiga) bulan anda sudah
memiliki kemampuan reading skill yang permanen
Saat itulah anda akan
merasakan sensasi baru – bahwa bahasa Inggris ternyata punya rasa – punya
keindahan yang berbeda, yang tidak anda temukan dalam bahasa Indonesia. Bukan
berarti Bahasa Indonesia ngga indah loh, saya mengatakan bahwa rasa yang anda
temukan dalam bahasa Inggris berbeda sekali.
Terus bahan bacaan Grade 1
s/d 6 cari dimana? cari saja di internet banyak – di www.4shared.com
anda masukkan kata kunci “leveled readers” atau “graded readers”. Saya
menyarankan anda memilih novel (graded readers) yang bersifat fiksi daripada
non-fiksi, karena variasi kalimatnya sangat beragam
Baca juga : 5 (lima) hal paling sulit dalam bahasa inggris
Cara belajarnya
bagaimana?
Persiapannya tentu saja
Kamus Inggris-Indonesia, Prof. Drs. Wodjowasito warna hijau, buku tulis dan
Graded Reader 1 (tingkat 1). Pilihlah
judul buku yang menarik, sehingga anda sangat bermotivasi untuk mengetahui
jalan cerita nya, menikmati nya sekaligus membiasakan dengan pemahaman kosakata
serta struktur kalimatnya. Buka halaman pertama dan mulai menterjemahkan
kalimat demi kalimat. Anggap saja anda menemukan sebuah paragraf
There, on a bed of earth,
was Count Dracula. At first Jonathan thought he was dead. His eyes were open,
and his face was pale. No breath came from his mouth or nose, and there was no
sign of a heart in his chest. But there was something about his eyes that
frightened Jonathan. They did not have the glassy look of death. They looked up
into the air above him, but they were filled with a terrible hate.
Lalu anda mulai mencoba
menterjemahkannya kalimat demi kalimat, inilah langkah-langkah yang anda
kerjakan
1. Mengartikan kata yang
belum dipahami, dilihat phonetic
nya agar tahu cara mengucapkan
kata itu dengan benar
There, on a bed of earth, was Count
Dracula
There : sana, disana, kesana bed : tempat tidur earth : tanah, dunia count : hitung, menghitung, gelar bangsawan
2. Memilah arti kata yang
sesuai dengan konteks nya
There : disana, bed
: tempat tidur earth : tanah
count : gelar bangsawan
3. Menyusun nya agar menjadi
sebuah kalimat
Disana, ditempat tidur diatas tanah, gelar
bangsawan ..
4. Menterjemahkan nya
menjadi sebuah pemahaman
“Disana, terbaring diatas
tanah – Pangeran Drakula ... “
Begitulah, tidak ada cara
lain. Saya pernah menterjemahkan 1/3 halaman dan memakan waktu 1 jam asli.
Puluhan kali buka kamus nya – tapi dari hari ke hari frekwensi buka kamus itu
berkurang. Awalnya 1 halaman sampai 20x, selanjutnya 15x ..10x ..5x
..selanjutnya paling2 hanya 1x buka kamus setelah sekian halaman.
Kembali saya tekankan,
pembentukan reading skill hukumnya WAJIB. Dan efeknya suaaaaangat powerful
dalam akselerasi pembentukan skill lainnya. So?? ..